FIS UINSU Perkuat Kompetensi Anggota AGPAII Subulussalam

SUBULUSSALAM (kabar fis) – Dekan Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan, Prof. Dr. Abdurrahman, M.Pd bersama Program Studi Ilmu Perpustakaan (IP) FIS UINSU Medan, memperkuat kompetensi anggota Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) Kota Subulussalam, Aceh.

Para guru ini diberikan rekognisi tentang pengelolaan perpustakaan dalam pelatihan yang digelar di Kantor PGRI Kota Subulussalam, Aceh, mulai 17 Mei 2023 – 31 Mei 2023.

“Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan untuk anggota AGPAII Subulussalam ini dapat mengembangkan skill para guru PAI untuk meningkatkan daya saing siswa,” kata Prof Abdurrahman, kemarin.

Dekan FIS UINSU, Prof Abdurrahman, mengatakan, tujuan dari kegiatan pelatihan ini adalah untuk memberikan keterampilan baru bagi guru PAI dalam mengelola perpustakaan PAI di sekolah. Sehingga, melalui kegiatan ini guru PAI diharapkan dapat menguasai hakikat, manajemen dan pengembangan perpustakaan.

“FIS yang mengelola Prodi Ilmu Perpustakaan di UINSU, sangat berkepentingan agar kompetensi tentang pengelolaan perpustakaan dimiliki oleh para guru dan masyarakat. Tentu bisa dilakukan lewat pelatihan seperti ini,” ujarnya.

Dia juga mendorong guru untuk mampu mengembangkan profesionalitas dalam pengembangan perpustakaan di sekolah masing-masing. Di sini kata Prof Abdurrahman, dibutuhkan konsistensi dan kesadaran akan tugas pokok dan fungsi sebagai guru.

Selain Dekan FIS UINSU Medan, turut menjadi narasumber Prof. Dr. Mesiono, M.Pd (Guru Besar FITK UINSU) dan Abdi Mubarak Syam, M.Hum (Dosen Prodi Ilmu Perpustakaan FIS UINSU).

Kegiatan ini sendiri diinisiasi DPD AGPAII Kota Subulussalam, Aswin, S.Pdi. Dia mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi guru-guru PAI di Kota Subulussalam. “Kegiatan ini juga merupakan kegiatan mandiri, yang diinisiasi para guru-guru PAI,” bebernya.

Sementara Abdi Mubarak Syam, M.Hum, menambahkan, koleksi buku/referensi PAI perlu diperbanyak di perpustakaan. “Tentu saja disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik di Kabupaten Subulussalam,” kata Abdi.(frz/min)