Di Kutalimbaru, sebuah upaya penting untuk menanamkan nilai-nilai agama pada anak-anak sejak dini telah diselenggarakan melalui acara pesantren kilat yang diadakan di Yayasan Mamaregi. Acara ini melibatkan tokoh-tokoh penting seperti Ketua Yayasan, Bapak Giman, Dekan Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Dr. Nursapia Harahap, MA., serta sejumlah tokoh lainnya termasuk Bapak Adi Sucipto dan Jamiluddin Marpaung, bersama mahasiswa FIS dari UIN Sumatera Utara.
Dalam sambutannya, Dekan FIS, Dr. Nursapia Harahap, MA., menegaskan pentingnya menanamkan nilai-nilai agama sejak usia dini. Beliau menyatakan bahwa pendidikan akhlak harus menjadi prioritas utama yang bersamaan dengan amal ibadah. Ini merupakan langkah penting dalam membentuk karakter anak-anak agar menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan bertanggung jawab.
Acara pesantren kilat ini tidak hanya memberikan pengetahuan agama kepada peserta, tetapi juga membantu mereka untuk mempraktikkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dengan melibatkan tokoh-tokoh penting dalam masyarakat dan akademisi, diharapkan pesan-pesan yang disampaikan dalam acara ini dapat tersebar luas dan memberi dampak positif bagi masyarakat Kutalimbaru dan sekitarnya.
Menurut Bapak Giman, Ketua Yayasan Mamaregi, acara seperti ini merupakan langkah nyata dalam membangun generasi yang memiliki landasan moral yang kuat. “Kami berharap dengan adanya kegiatan seperti pesantren kilat ini, anak-anak dapat tumbuh menjadi individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki moralitas yang tinggi,” ujarnya.
Selain itu, kehadiran mahasiswa FIS UIN Sumatera Utara juga dianggap penting dalam acara ini. Mereka bukan hanya menjadi peserta, tetapi juga berperan sebagai fasilitator dalam menyampaikan materi kepada anak-anak. Hal ini menciptakan ikatan antargenerasi yang positif dan memberikan inspirasi kepada anak-anak untuk mengejar pendidikan lebih tinggi di masa depan.
Acara pesantren kilat di Yayasan Mamaregi Kutalimbaru merupakan langkah awal yang sangat baik dalam memperkuat fondasi moral dan spiritual generasi muda. Diharapkan kegiatan semacam ini akan terus dilakukan secara berkala untuk memberikan dampak yang lebih besar bagi pembentukan karakter anak-anak di masa mendatang.