Acara diskusi yang berlangsung di teras Koperasi KKPRI UINSU ini pun mengukuhkan peran aktif Kopi Pahit sebagai wadah pembelajaran dan pertukaran ide intelektual di kalangan akademisi. Meski dihantam rintik-rintik hujan, semangat dan antusiasme dosen-dosen dari berbagai Fakultas Universitas Islam Negeri Sumatera Utara menunjukkan bahwa pengetahuan dan dialog yang membangun tidak mengenal cuaca.
Momentum pertemuan ini tidak hanya menjadi ajang penyampaian ilmu, tetapi juga sebagai bukti nyata komitmen para pendidik untuk terus mencari dan mengembangkan perspektif baru dalam menginterpretasikan Sejarah Peradaban Islam. Diskusi yang dinamis dan penuh semangat ini diharapkan dapat menginspirasi langkah-langkah strategis ke depan dalam penyusunan narasi sejarah yang lebih kritis dan bebas dari belenggu kolonial. Perguruan Tinggi memainkan perannya sebagai Agent of Change, khususnya UIN Sumatera Utara Medan.
Dengan keberanian dan komitmen yang kuat, acara diskusi ini meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh peserta, membuktikan bahwa ilmu pengetahuan selalu dapat bersinar, bahkan di balik tirai hujan deras sekalipun, sembari tetap menjaga suasana akademik kampus.
Pada akhir sesi diskusi, Presiden dan Wakil Presiden kopi pahit membagikan buku secara cuma-cuma kepada para peserta diskusi. Buku tersebut merupakan sponsor dari Prof. Dr. Hasan asari, MA. dan Dr. Retno Sayekti, MLIS.