Medan, 14 Juli 2025 – Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara Medan melangsungkan audiensi resmi dengan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Sumatera Utara, Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia. Kegiatan ini diselenggarakan di Aula Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Sumatera Utara dan berlangsung secara khidmat serta penuh dialog konstruktif.
Audiensi ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara dunia akademik dan lembaga pelestarian budaya dalam rangka mendukung pelestarian serta pengembangan nilai-nilai budaya lokal dan nasional. Dalam pertemuan ini, kedua belah pihak berdiskusi tentang berbagai potensi kolaborasi ke depan, khususnya dalam bentuk kerja sama akademik, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan pelaksanaan program-program kebudayaan.
Rombongan dari Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara dipimpin langsung oleh Dekan, Prof. Dr. Mesiono, S.Ag., M.Pd., didampingi oleh para Wakil Dekan, staf dekanat, serta seluruh perwakilan pimpinan program studi yang ada di lingkungan FIS, yakni Prodi Sosiologi Agama, Sejarah Peradaban Islam, Ilmu Perpustakaan, dan Ilmu Komunikasi.
Kehadiran rombongan FIS UIN SU ini disambut hangat oleh Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Sumatera Utara, Bapak Sukronedi, S.Si., M.A., bersama sejumlah kepala bagian, staf, dan pegawai di lingkungan balai. Dalam sambutannya, Bapak Sukronedi menyampaikan apresiasi atas inisiatif Fakultas Ilmu Sosial UIN SU yang menunjukkan komitmen terhadap pelestarian budaya melalui pendekatan akademik dan riset.
Dekan FIS UIN SU, Prof. Dr. Mesiono, menyampaikan harapan agar kegiatan ini menjadi awal dari kerja sama yang berkelanjutan antara kedua institusi. “Kami berharap sinergi ini dapat diwujudkan dalam bentuk program bersama yang melibatkan mahasiswa dan dosen dari berbagai prodi di FIS,” ujarnya.
Dengan terlaksananya audiensi ini, diharapkan Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara dan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Sumatera Utara dapat segera merealisasikan berbagai program kolaboratif yang mendukung pelestarian budaya dan penguatan peran akademisi dalam pembangunan kebudayaan nasional.
