Sertifikasi BNSP bagi Mahasiswa FIS Tahun 2025

Medan—Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UIN Sumatera Utara menyelenggarakan Sertifikasi BNSP bagi Mahasiswa FIS Tahun 2025 sebagai langkah strategis memperkuat kesiapan kerja dan pengakuan kompetensi lulusan di tingkat nasional. Kegiatan berlangsung dalam dua tahap—Pelatihan pada 25–26 September 2025 dan Asesmen pada 4 Oktober 2025—bertempat di Aula Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara.

Sebanyak 60 mahasiswa mengikuti program ini, berasal dari Program Studi Ilmu Perpustakaan, Ilmu Komunikasi, Sejarah Peradaban Islam, dan Sosiologi Agama. Melalui program ini, mahasiswa diharapkan membangun portofolio kompetensi yang terdokumentasi serta memenuhi standar kerja nasional sehingga lebih siap memasuki dunia industri kreatif, media, lembaga arsip dan informasi, lembaga riset, serta organisasi kemasyarakatan dan keagamaan.

Pembukaan dan Arahan Pimpinan

Acara dibuka dengan sambutan Ketua Panitia, Wakil Dekan II FIS, Dr. Abdul Karim Batubara, MA. Beliau menekankan bahwa sertifikasi merupakan jembatan antara capaian pembelajaran di kampus dan standar kompetensi kerja di lapangan. Program ini, lanjutnya, menjadi bagian dari komitmen FIS dalam memperkuat kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE) dan mendukung agenda MBKM sehingga lulusan tidak hanya memiliki pengetahuan konseptual, tetapi juga bukti kompetensi yang terukur.

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Direktur Kami Kompeten BNSP, Dr. (C) Ivan Suaidi. Ia menggarisbawahi bahwa pelatihan dan asesmen disusun mengacu pada skema sertifikasi yang relevan dengan profil lulusan masing-masing prodi, dengan pendekatan asesmen yang autentik—mengombinasikan observasi praktik, tanya jawab profesional, serta verifikasi eviden portofolio.

Acara dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Prof. Dr. Mesiono, M.Pd., yang diwakili oleh Wakil Dekan Bid. Akademik dan Kelembagaan, Dr. Retno Sayekti, MLIS.

Dr. Retno menyampaikan bahwa pelatihan dan sertifikasi kompetensi BNSP ini sangat penting bagi mahasiswa sebagai “added value” bagi kompetensi yang diperoleh mahasiswa dan pelengkap ijazah untuk dunia kerja profesional.

Rangkaian Pelatihan (25–26 September 2025)

Selama dua hari, peserta mengikuti rangkaian materi inti yang terstruktur:

  • Orientasi Sertifikasi BNSP: pengenalan prinsip, alur, dan etika sertifikasi; peran asesor; serta hak dan kewajiban asesi.

  • Pemetaan Unit Kompetensi: menyelaraskan capaian belajar per prodi dengan elemen kompetensi yang diuji.

  • Penyusunan Eviden/Portofolio: praktik menata bukti kerja/artefak akademik dan magang (laporan, produk, dokumentasi kegiatan, naskah karya, siaran/produksi konten, kurasi koleksi, dsb.) sesuai kriteria asesmen.

  • Simulasi Asesmen: latihan walkthrough skenario uji—mulai dari klarifikasi kompetensi, demonstrasi tugas/prosedur, hingga behavioral interviewing—sehingga peserta memahami ekspektasi penilaian.

Fasilitator memberikan umpan balik individual atas portofolio yang disiapkan, membantu peserta mengaitkan bukti dengan unit kompetensi yang tepat. Di akhir pelatihan, setiap peserta telah memiliki checklist kelengkapan eviden dan rencana perbaikan sebelum hari asesmen.

Nilai Strategis bagi FIS dan Mahasiswa

Program ini menjadi salah satu prioritas FIS dalam:

  • Meningkatkan employability lulusan melalui pengakuan kompetensi yang diakui industri dan lembaga pengguna.

  • Memperkuat kemitraan antara FIS dan mitra pelaksana sertifikasi, membuka peluang kolaborasi dalam magang, proyek bersama, dan penyerapan lulusan.

  • Mengintegrasikan pembelajaran berbasis kinerja ke dalam kurikulum, sehingga tugas kuliah dan riset mahasiswa bermuara pada artefak yang dapat diakui sebagai eviden kompetensi.

Dari sisi mahasiswa, manfaat langsung meliputi pemahaman standar kerja, peningkatan kepercayaan diri profesional, serta perluasan jejaring dengan asesor dan praktisi.